Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto ibarat air, dia air yang terus mengalir mencari muara yang bernama terbangunnya tradisi keilmuan. Terbangunnya tradisi keilmuan yang memasuki "Kampus Hijau" ini, dan khususnya terbangunnya tradisi keilmuan seluruh civitas akademik di kampus ini. Segala aktivitas yang dilakukannya tidak dimaksudkan hanya sebatas "dalam rangka" yang cenderung seremonial dan formalistik, tetapi terus melangkah seirama denyut nafas kehdiupan. Alamiah saja.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAIN Purwokerto menjadi jantung bagi denyut nadi kehidupan intelektual di kampus ini, lagi-lagi menggelar acara-acara segar yang menjadi oksigen. Datangi dan simak Rabu, 10 Juni 2009, jam 08,30-12,30 WIB sudah sanggup hadir Si "Perempuan Berkalung Sorban" yaitu Abidah el-Khalieqy, dan sanggup hadir pula Iip Wijayanto yang sempat menghebohkan Yogyakarta dengan penelitiannya "93,7% Mahasiswi di Yogyakarta Tidak Perawan" (dalam tanda kutip). Abidah el-Khalieqy yang pagi ini baru saja pulang dari Hongkong dalam rangka film yang diangkat dari novelnya yang menghebohkan itu, besok pagi siap mengisi acara yang digelar BEM STAIN Purwokerto ini. "Capek-capek dikit, gak papa ..." jawabnya via sma, "Saya sudah lama ingin bertemu dengan para apresiator yang cerdas-cerdas terhadap novel saya, seperti kawan-kawan mahasiswa dari Unsoed, UMP, STAIN dan yang lain yang ada di Purwokerto!" lanjutnya. Acara ini dengan tajuk: "DARI PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KE POLITIK KEKUASAAN".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar